XII.
Aku
menghampiri teman-teman sekelasku yang sedang berkumpul di salah satu sudut
cafetaria suatu sore.
“Hai, boleh
aku bergabung?” tanyaku. Tiba-tiba ketiga lelaki di hadapanku itu berteriak.
Aku pun sempat terkejut dengan reaksi mereka. Orang-orang memandangi kami.
"Ah, kau rupanya, Valerie. Kau
membuatku kaget" kata Avril.
"Loh? Memang apa yang sedang
kalian bicarakan?" aku duduk di samping Elyon.
"Kami sedang membicarakan
urban legend yang sering dibicarakan para prajurit Markas" kata Elyon.
"Urban legend apa?"
"Kau pernah dengar lagu The
Hanging Tree?" tanya Avril padaku.
"Ah, lagu pengantar tidur
itu?"
"Kak Valy sudah gila
mengatakan lagu itu lagu pengantar tidur" kali ini Shawn yang angkat
bicara.
"Loh, dulu Ayahku sering
meyenandungkannya untukku sebelum tidur. Aku suka lagu itu" aku melihat tatapan
mereka berubah seperti takut padaku.
"Coba kau nyanyikan lagu
itu"
"Are you, Are you. Coming to
the tree. Where they strung up a man they say murdered three. Strange things
did happen here. No stranger would it be. If we met up at midnight in the hanging
tree"
Aku berhenti sejenak lalu tahu apa
yang membuat mereka berpikir aku gila menganggapnya sebagai lagu pengantar
tidur, "Baik, aku mengerti. Pasti tentang lelaki yang mati itu. Pohon
mistis itu dan ajakan mematikan itu, benar kan?" aku melihat mereka
mengangguk bersamaan. Aku tertawa menatap mereka yang masih ketakutan
melihatku.
"Kenapa kalian jadi tiba-tiba
membicarakan lagu itu?"
"Kemarin aku di ajak saudaraku
patroli di dekat pohon yang dimaksud. Kau tahu, tempat itu terkutuk bukan
main"
"Sepertiny kau berlebihn,
Avril"
"Aish, kalau kau tak percaya
datang saja ke Daratan Outcast lalu pergi ke pohon yang dekat dengan NPC"
Saat aku berada di bilikku,
tiba-tiba teringat lagi tentang lagu yang tadi siang Avril singgung. Aku
membuka buku harianku di mana aku menulis lirik lagu itu. Aku membaca seluruh
bait lagu itu.
Are you, Are you
Coming to the tree
Where they strung up a man they say murdered
three
Strange things did happen here
No stranger would it be
If we met up at midnight in the hanging tree
Are you, Are you
Coming to the tree
Where the dead man called out for his love
to flee
Strange things did happen here
No stranger would it be
If we met up at midnight in the hanging tree
Are you, Are you
Coming to the tree
Where I told you to run, so we'd both be
free
Strange things did happen here
No stranger would it be
If we met up at midnight in the hanging
tree.
Are you, Are you
Coming to the tree
Wear a necklace of rope, side by side with
me
Strange things did happen here
No stranger would it be
If we met up at midnight in the hanging
tree.
Kalau dipikir-pikir lagu ini memang
mengerikan juga. Aku sebenarnya sudah lupa dengan lagu itu semenjak Ibu
memarahiku saat aku menyanyikannya bersama adikku sembari mengalungkan tali di
leher masing-masing. Ibu bilang itu bukan lagu yang bagus untuk dinyanyikan
karena akan membawa kutukan bagi yang menyanyikannya. Ibu juga memarahi Ayah
karena sudah mengajarkan lagu itu pada kami, terlebih Ayah sering
menyenandungkannya sebagai lagu pengantar tidur kami. Dulu aku memang tidak
begitu mengerti apa maksud dari lagu ini tapi seiring beranjaknya waktu aku
baru mengerti di mana letak kengerian yang membuat Ibu begitu histeris ketika
melihat anak-anaknya melakukan hal seperti apa yang disenandungkan dalam lagu
itu. Tapi percayalah, jika kau abaikan liriknya, kau tak akan mengira kalau
lagu ini berisi tentang ajakan kematian.
Aku tak tahu apa yang membuat
lelaki dalam lagu itu mengajak kekasihnya untuk ikut bersamanya (ke kematian). Menurutnya kematian
bisa membebaskan mereka berdua. Hm, aku pernah dengar dahulu di Daratan Outcast
pernah berdiri sebuah kerajaan dengan raja yang sangat kejam. Raja itu selalu
bertindak sesuka hati dengan otoritas yang ia miliki bahkan mengadili orang
yang tak bersalah pun seringkali ia lakukan. Mungkin karena hal itu si lelaki
menganggap kematian lebih baik daripada terus hidup dalam tirani. Dan ia
berniat mengajak kekasihnya untuk ikut bebas bersamanya. Hm, ironis.
CCR INC Soul and Spirit
LYTO
"The Hanging Tree" taken from The Hunger Games Trilogy : Mocking Jay original by Suzanne Collins
No comments:
Post a Comment