Sunday, August 25, 2013

Aku habisi hari ini dengan tenang tanpa harus memikirkan sesiapa akan 'mengganggu' hariku. Tapi hanya seorang saja yang buat aku rindu.

"Hai, kamu" sapaku lewat chat saat lihat namanya online.

"Kamu di tempat biasa?" ia menjawab sapaanku dengan pertanyaan. Aku tahu ia punya banyak pertanyaan tentang bagaimana aku bisa online di jejaring sosial ini saat aku tidak punya cukup modal untuk menghubunginya dan laptop adikku yang baru saja ia ambil kembali dariku.

"Iya. Kenapa?"

"Pulang jam berapa?" ia menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan lainnya.

"Kira-kira jam sepuluh. Kenapa?" tanyaku lagi.

"Ah, padahal aku mau telepon. Huh, gak jadi deh" rajuknya di sana.

"Ya sudah, besok pagi aja" kataku mencoba memberikan pilihan.

"Gak usah. Aku besok mulai kuliah" mungkin kalau ia bicara saat ini, aku tahu nada dan intonasi seperti apa yang ia gunakan.

"Aku juga besok ke kampus. Memang kenapa gak telepon besok aja?"

"Aku mau cerita sekarang. Ya sudahlah, aku cerita sama orang lain aja" aku merasa tidak bisa berada di tempat dan waktu yang tepat dengannya. Aku tahu, ia malas menggangguku saat di keramaian macam ini. Ia juga hafal betul aku bukan seorang multitasker sejati. Tapi aku juga tidak rela kalau ia punya tempat bercerita dan berkeluh kesah selain aku.

"Siapa?"

"Ya siapa aja yang bisa aku hubungi. Kamu gak ada dalam daftar" katanya nyinyir.

"Ih, kok gitu banget sih" aku mencibir.

"Ah, padahal aku harap kamu bisa jadi temen ngobrol aku sekarang. Tapi kamu begitu; selalu mematahkan ekspektasiku. Terima kasih banyak ya" lagi-lagi ia bicara dengan majas ironi.

"..."

"Ya sudah, nikmati saja sisa malammu ya. Selamat malam, Lelakiku" katanya, lalu offline. Aku menghela napas. Aku baru saja akan mengetik, "Maaf ya" tapi aku rasa ia sudah terlalu banyak makan maafku.

Lantas, malam ini aku habisi dengan menyesapi sedikit rasa bersalah. Tapi ah, mungkin perasaannya sedang kacau. Aku tahu ia selalu butuh waktu untuk meredakannya terlebih dulu sebelum nantinya menceracau panjang lebar padaku. Tentang apapun itu.

Andai ada satu kali pesan yang bisa aku kirimkan padanya saat ini :

Selamat malam, Wanitaku. Maaf ya aku tidak bisa meminjamkanmu telingaku. Aku tahu apa yang sebagian ingin kamu katakan. Iya, aku juga rindu.



Insan Kamalia R,

No comments:

Post a Comment