Saturday, January 10, 2015

Hari ke 12

Aku mencintaimu dari segala sisi serta sisanya.[1]

Andai kamu tahu kalau aku sedang membangun masa depanku denganmu di kepalaku, dan aku sedang mengusahakannya saat ini, denganmu. Memang masih harus menunggu izin dari Tuhan untuk itu. Karena aku mau yang terbaik untukku dan untukmu. Tapi aku mau kamu tahu, aku mau kamu menemaniku sampai entah kapan. Sampai waktu berlalu bergitu saja tanpa akhiran. Di suatu waktu saat kita tak lagi muda, saat hayat menunggu senja tiba, mungkin saat di mana kakimu tak lagi mampu berjalan menujuku atau saat di mana aku tidak bisa mengikuti ke mana maumu pergi, aku masih akan jatuh cinta padamu berkali-kali, entah untuk kesekian kalinya. Lantas kita akan mendewasa bersama waktu, menua di dalam dekapannya. Aku masih akan jatuh cinta padamu di usia senja kita nanti seperti saat kita masih muda. Aku masih akan jatuh cinta berkali-kali padamu, entah untuk kesekian kalinya.

Di suatu waktu di mana rambutmu tak lagi tumbuh, hipocampus tak lagi mengikat banyak ingatan kita di masa muda atau jemariku tak lagi bisa memainkan gitar kesukaanmu seperti biasanya, aku tahu kamu masih akan jatuh cinta padaku berkali-kali, entah untuk kesekian kalinya. Karena raga mungkin menua tapi jiwamu akan selamanya belia seperti saat kita jatuh cinta pertama kalinya. Mungkin akan banyak kerutan menghiasi sudut matamu tapi kamu akan selalu cantik di mataku. Senyummu akan selamanya jadi bagian ingatan yang tak ingin aku hilangkan. Karena senyum itu, aku tahu, kamu masih akan jatuh cinta padaku berkali-kali, entah untuk kesekian kalinya.

Kemari, sandarkan kepalamu di dadaku. Mungkin kamu akan mendengar degup yang sama seperti aku pertama kali jatuh cinta padamu. Semua peluk kecupmu masih akan sama manisnya seperti yang pertama kalinya untukku. Di sana aku menemukan kebahagian kecil dari langit yang diturunkan padaku. Mungkin Tuhan sudah menakdirkannya begitu. Karena jatuh cintaku hanya padamu, sampai saat ini dan akan seterusnya begitu.

Aku tak perlu melakukan perjalanan lagi. Aku sudah sampai pada pelabuhan terakhir di mana aku menurunkan jangkar untuk menghabiskan sisa waktu di sana. Untuk tinggal dan mati di sana. Untuk jatuh cinta berkali-kali pada wanita yang sama. Sudah aku cukupkan dirimu untukku saja. Karena aku tak perlu yang sempurna untuk aku habiskan waktu bersama, cukup dirimu saja.

Jadi kemarilah. Aku ingin memberimu sebuah dekapan serta kecupan yang selalu kamu inginkan setelah kamu hujan-hujanan. Aku akan menghadiahkannya sebanyak yang kamu ingin. Aku sudah menyediakan banyak kecupan serta pelukan untuk kamu minta di hari hujan lainnya.

Tenang, Sayang. Jatuh cintaku masih berkali-kali, pada wanita yang sama, entah untuk kesekian kalinya. Iya, Sayang. Aku mencintaimu dari segala sisi serta sisanya.


Inspired Song by
Ed Sheeran – Thinking Out Loud
Requested by
Annisa Rizki Erastiani




[1] Quote by @elwa

No comments:

Post a Comment